PORTALISLAM.CO.ID – Dua reporter alami tindakan kekerasan oleh pelaku petinggi berinisial A di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Sekarang ini, kasus itu sedang diatasi faksi Polres Kabupaten Karawang, dan pastikan akan menginvestigasi habis sangkaan penculikan dan penindasan itu.
“Kami sudah terima laporan dari korban, langsung saya minta Kasatreskrim untuk membuat team khusus dan lakukan beberapa langkah sesuai ketetapan hukum yang berjalan,” kata Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono, di Karawang, Selasa.
Dia sampaikan faksinya terus akan mempelajari kasus sangkaan penculikan dan penindasan yang dirasakan 2 orang reporter itu, hingga siapa saja yang bisa dibuktikan bersalah akan diolah.
“Saya mengutamakan Kasatreskrim untuk jadi perhatian, supaya diolah sama sesuai proses hukum. Akan kita lacak secara habis,” katanya.
Disebutkannya, wujud kesungguhan Polres Karawang dalam tangani kasus itu adalah dengan membuat team khusus, hingga pengatasan-nya extra.
“Siapa saja yang turut serta akan kami tindak” kata Kapolres.
Kasus sangkaan penculikan dan penindasan dua reporter di Karawang oleh pelaku petinggi di lingkungan Pemkab Karawang terjadi di akhir minggu kemarin atau Sabtu (17/9) malam sampai Minggu (18/9) pagi hari.
2 orang sebagai korban sangkaan penculikan dan penindasan pelaku petinggi Pemkab Karawang yang pengurus Askab PSSI Karawang itu adalah Gusti Sevta Gumilar dan Zaenal Mustofa.
Korban yang reporter online di Karawang selanjutnya melapor ke Polres Karawang pada Senin (19/9) malam bernomor laporan STTLP/1749/IX/2022/SPKT.Reskrim/PolresKarawang/PoldaJawaBarat.
Laporan itu dilaksanakan korban dengan ditemani beberapa puluh orang dari elemen reporter dan aktivis.
Salah seorang korban, Gusti Sevta Gumilar sampaikan kejadian yang dirasakan terjadi berawal saat acara penyeluncuran Persika 1951, salah satunya club sepak bola Karawang di liga 3.
Saat acara berjalan, korban mengupload kalimat kritikan Persika lewat account sosial media pribadi-nya.
Rupanya upload itu mengganggu beberapa ASN Pemkab Karawang yang kebenaran masuk ke pengurus Askab PSSI Karawang.
Selesai penyeluncuran Persika 1951 di Stadion Singaperbangsa Karawang pada Sabtu (17/9) malam, Gusti yang datang dalam aktivitas itu dibawa oleh orang yang akui suruhan petinggi Pemkab Karawang berinisial A.
Gusti dibawa ke sisa kantor PSSI Karawang. Lantas dalam kantor itu, pintu langsung ditutup jangan ada yang masuk selainnya beberapa orang dari yang akui suruhan petinggi berinisial A dan korban.
Disampaikan jika telephone pegang punya korban dirampas saat ada dalam kantor itu. Selang sesaat korban mendapatkan penindasan berbentuk pukulan dari beberapa orang yang ada di ruang itu.
Bahkan juga berdasar laporan korban pelaku petinggi A datang di ruang itu dan mencekoki korban sama air kencing sekitar 3x.
Disamping itu korban mendapatkan pukulan kepala dan tinju di sejumlah sisi badannya.
Tidak itu saja, Gusti mendapatkan teror bila masalah ini bersambung dan korban melapor, keluarga akan dihabisi.
Sementara korban bisa ke luar dari ruang itu sesudah dijemput oleh salah seorang keluarganya yang ketahui korban berada di ruangan itu.
Korban alami penyekapan satu malam yaitu Sabtu malam sampai Minggu pagi hari.
Korban dianiaya dari malam sampai pagi hari sampai tidak sadar diri, dan dapat pulang karena dijemput oleh saudaranya.
Dan korban yang lain, Zaenal dijemput dari tempat tinggalnya oleh satu kelompok orang bersama pelaku petinggi Pemkab pada Minggu pagi hari. Sesudah ada dalam mobil penjemput, Zaenal mendapatkan siksaan.
Karena siksaan itu, Zaenal alami cedera robek pada bagian kepala.