PORTALISLAM.CO.ID – Perang Bani Qainuqa ialah perperangan yang terjadi di antara Golongan Muslimin dengan Golongan Yahudi Bani Qainuqa.
Perperangan ini terjadi di hari Sabtu, tengah bulan Syawal di tahun kedua H, persisnya sebulan lebih 3 hari sesudah berlangsungnya perang Badar.
Perang ini dipacu oleh penghinaan dan penistaan seorang muslimah yang sudah dilakukan Yahudi Bani Qainuqa.
Bani Qainuqa adalah dari 3 suku Yahudi yang tinggal pada bagian baratdaya kota Yatsrib (Madinah).
Satu hari, seorang muslimah tiba dengan bawa barang dagangannya untuk dipasarkan di pasar Bani Qaynuqa. Selanjutnya ia duduk di dekat tukang emas atau perak. Yahudi Bani Qaynuqa dekati wanita itu dan dengan lancang mereka ingin buka kerudungnya, tetapi ia menampik.
Lalu tukang emas itu dengan menyengaja mengikatkan ujung baju wanita itu ke punggungnya, hingga saat wanita itu berdiri, karena itu terbukalah auratnya dan tersuruk.
Menyaksikan penghinaan itu, beberapa Yahudi itu ketawa, dan wanita muslimah ini menjerit minta bantuan.
Seorang lelaki muslim yang berada di situ selanjutnya melonjak serang tukang emas Yahudi itu, dan membunuhnya.
Golongan Yahudi yang berada di tempat tersebut lantas mengerubut lelaki muslim itu dan membunuhnya.
Kemudian, keluarga dari lelaki muslim itu berteriak panggil saudara-saudaranya setiap muslim, sambil menyampaikan kebiadaban Yahudi itu. Golongan muslimin juga marah hingga terjadi pertikaian di antara mereka dengan Bani Qaynuqa.
Perselisihan yang disulut oleh Bani Qaynuqa sudah memaksakan Rasulullah SAW pergi melawan mereka. Rasul memberikan bendera perang yang warna putih pada pamannya, Hamzah. Sementara masalah Madinah untuk beberapa waktu diberikan ke Abu Lubabah al-Anshari.
Bani Qaynuqa tinggal di tepian Madinah bersama 700 pejuang, dan mereka mempunyai 300 pakaian zirah. Mereka bukan petani atau pekebun. Tugas mereka ialah berdagang atau tukang emas atau perak.
Kemudian Rasulullah mengepung perkampungan Bani Qaynuqa sepanjang lima belas hari, sampai masuk bulan Dzul Qa’dah.
Bani Qainuqa yang takabur dan tinggi hati ini pada akhirnya menyerah dan berserah sesudah dikepung sepanjang 15 hari. Allah Subhanahu Wata’ala masukkan rasa gentar dan takut ke hati beberapa orang Yahudi itu.
Mereka selanjutnya meyerah dan Rasulullah mengurung mereka untuk dijatuhkan diganjar hukuman, namun Abdullah bin Ubay bin Salul, gembong munafik, minta ke Rasulullah supaya memudahkan hukuman mereka.
Dan pada akhirnya Rasulullaah bermurah hati dan memerintah Bani Qainuqa ini untuk pergi sejauhnya dan jangan kembali tinggal di Madinah.
Rasulullah memberikan batas waktu sepanjang 3 hari buat mereka pergi. Seterusnya, Yahudi Bani Qaynuqa pergi ke arah Adzri’aat di Syam.
Harta ghanimah dari Bani Qaynuqa selanjutnya dipisah. Rasulullah ambil seperlimanya, dan yang empat perlima dipisah untuk beberapa teman dekat. Kemudian, Rasulullah kembali lagi ke Madinah dan bersamaan dengan Hari Raya Kurban. Beliau selanjutnya datang dan mengimami sholat Idul Adha, dan mempertaruhkan dua ekor domba.