Etika (Adab) Buang Air

Etika (Adab) Buang Air etika adab buang air e1664101292773

PORTALISLAM.CO.ID – Beberapa hal yang perlu jadi perhatian oleh orang yang akan buang air ialah seperti berikut.

1. Dia cari lokasi yang sepi dari manusia, dan jauh dari pandangan mereka. Diriwayatkan jika Rasulullah saw. akan buang air besar, karena itu beliau pergi sampai tidak disaksikan oleh siapa saja. (HR Abu Dawud dan Tirmizi).

2. Tidak bawa apa yang ada zikir ke Allah SWT. Karena, dalam sebuah kisah dijelaskan jika Rasulullah saw. kenakan cincin yang ada tulisannya Rasulullah, tetapi saat beliau masuk WC, beliau melepasnya. (HR Tirmizi, dan dia menyahihkannya).

3. Masuk toilet/WC dengan memprioritaskan kaki kiri, sekalian berdoa (yang artinya),”Bismillaahi innii a’uudzu bika minal khubutsi wal khabaaitsi (Bernama Allah, sebenarnya saya berlindung kepada-Mu dari bujukan syetan lelaki dan setan wanita).” Imam Bukhari meriwayatkan jika Rasulullah saw. selalu membaca doa itu bila akan masuk tempat buang air.

4. Tidak mengusung bajunya supaya auratnya tidak terbuka.

5. Tidak menghadap kiblat atau membelakanginya saat buang air kecil atau buang air besar. Rasulullah saw. bersabda,”Jangan sampai kamu menghadap kiblat dan tidak boleh juga membelakanginya saat buang air besar atau buang air kecil.” (HR Mutaffaq Alaih).

6. Tidak buang air pada tempat berlindungnya manusia, di jalanan, di mata air, di beberapa pohon yang berbuah. Rasulullah saw. bersabda,”Takutlah pada tiga tiga tempat buang hajat: di saluran air, di tengah-tengah jalan, dan tempat berlindung.” (HR Hakim dengan sanad yang bagus).

7. Tidak bicara (bercakap) di saat sedang buang air besar. Rasulullah saw. bersabda,”Bila 2 orang buang air besar, sebaiknya masing-masing dari ke-2 nya sembunyi (supaya tidak kelihatan satu dengan lainnya), dan sebaiknya tidak sama-sama terlibat percakapan, karena Allah membenci hal itu. ”

Alat Istinja

Tidak beristinja dengan tangan tulang, atau kotoran hewan. Rasulullah saw. bersabda,”Jangan sampai kalian beristinja dengan kotoran hewan dan tulang, karena hal tersebut ialah makanan saudara-saudara kalian dari kelompok jin.” (HR Bukhari dan Muslim).

Disamping itu, tidak beristinja dengan beberapa hal yang memiliki kandungan faedah, seperti pohon rami yang dapat dipakai dengan daun dan yang lain dari beberapa barang yang berharga, karena menghapus suatu hal yang berguna dan menghancurkan suatu hal itu diharamkan.

Tidak memakai tangan kanan dan tidak sentuh kemaluan dengan tangan kanan. Rasulullah saw. bersabda,”Jangan sampai tiap kalian sentuh kemaluannya dengan tangan kanan, dan jangan sampai cebok di WC dengan tangan kanannya.” (HR Mutaffaq Alaih).

Lakukan istinja dengan ganjil, misalkan dengan 3 batu, bila belum bersih dengan 5 batu. Salman r.a. berbicara,”Rasulullah saw. larang kami menghadap kiblat saat buang air dan larang istinja dengan tangan kanan, atau memakai batu kurang dari 3, dan larang istinja dengan kotoran hewan dan tulang.” (HR Muslim).

Bila ingin memakai air dan batu, karena itu lebih dahulu memakai batu, selanjutnya sama air. Bila cukup hanya salah satunya dari ke-2 nya, karena itu dibolehkan, cuma dengan air itu lebih bagus. Aisyah berbicara,”Perintahkan suami-suami kalian untuk beristinja sama air, karena saya malu ke mereka dan karena Rasulullah saw. terlatih melakukan perbuatan semacam itu.” (HR Tirmizi, dan dia menyahihkannya).

Hal-Hal yang Harus Jadi perhatian Sesudah Buang Air:

Keluar tempat buang air dengan memprioritaskan kaki kanan, seperti yang umum dibuat oleh Rasulullah saw.
Membaca doa,”Ghufraanaka (Ya Allah, ampunilah saya).” (HR Abu Dawud dan Tirmizi). Atau doa,”Alhamdulillaahil ladzii adzhaba ‘annil adzaa wa ‘aafaanii (Semua puji untuk Allah yang sudah hilangkan masalah dariku dan memberi kesehatan kepadaku).” Atau doa,”Alhamdulillahi al-ladzii ahsana ilayya fii awwalihi wa aakhirihi (Semua puji untuk Allah yang sudah melakukan perbuatan baik kepadaku, dari awal sampai paling akhir).” Atau doa,”Alhamdulillahil ladzi aadzaaqanii ladzdzatahu, wa abqaa fiyya quwwatahu, wa adzhaba ‘annii adzaahu (Semua puji untuk Allah yang sudah rasakan kepadaku kesedapannya, menjaga kemampuannya kepadaku, dan hilangkan masalahnya dariku).”

Semua doa di atas ada hadisnya.

Sumber: Minhajul Muslim, Abu Bakar Jabir Al-Jazairi

Tinggalkan Balasan