PORTALISLAM.CO.ID – Portal Islam Jawa Timur, Materi khutbah Jumat ini kali mengingati umat Islam akan kekuatan yang dipunyai. Oleh karenanya, semua langkah sebaiknya bisa dilaksanakan untuk pastikan masa datang Islam yang lebih bagus.
Dokumen khutbah menerangkan jika begitu permasalahan penting yang menerpa umat Islam harus diakui lebih awal. Selanjutnya diambillah sikap yang terbaik untuk capai masa datang yang lebih berkilau.
Cerita berbentuk text khutbah Jumat ini bisa dipisah ke beberapa khatib dan digandakan sebagai salah satunya bacaan yang hendak bermanfaat untuk jemaah. Apabila itu dilaksanakan pasti jadi jariyah untuk diri.
Khutbah I
اَلْحَمْدُ لِلّهِ . نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ . وَ نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَ اَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Pada kesempatan yang demikian mulia ini saya mengajak kepada diri sendiri dan jamaah yang berbahagia untuk senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Yang diperintahkan adalah haqqa tuqaatih atau sebenar-benar takwa. Implementasinya dengan menjalankan perintah dan meninggalkan yang dilarang. Yang juga demikian penting adalah janganlah sekali-kali kita meninggalkan dunia ini kecuali dalam keadaan beragama Islam dan husnul khatimah.
Jamaah Rahimakumullah
Dalam sebuah kesempatan, KH Fahmi Amrullah selaku Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Putri di Jombang, Jawa Timur mengisahkan Winston Churchill, Perdana Menteri Inggris yang terkenal pada perang dunia kedua. Kala itu berdiri di samping sebuah kolam. Ia dikelilingi oleh sejumlah ahli strategi perang Eropa dan beberapa orang prajurit. Dirinya memerintahkan salah seorang prajurit untuk menangkap ikan yang ada di kolam. Maka, tampillah seorang prajurit berusaha menangkap ikan. Tetapi walaupun sudah berusaha dengan keras, ikan ini ternyata selalu berhasil lolos dan tidak bisa ditangkap.
Sesudah demikian lama usaha dan terlihat prajurit itu kecapekan, karena itu Churchill juga berdiri selanjutnya berbicara. “Ikan ini tidak dapat diamankan sepanjang ia ada di air. Saat ini, keringkan kolamnya,” katanya. Karena itu prajurit itu ambil sebuah timba dan perlahan-lahan ia keringkan kolam dengan kuras. Sesudah perlu waktu lumayan lama, kolam juga sukses dikeringkan dan ikan menggelepar dan secara mudah dapat diamankan.
Selanjutnya Churchill juga berbicara: “Kita tidak sanggup menaklukkan umat Islam yang mempraktikkan tuntunan-ajaran agamanya secara baik. Yang mempraktikkan Al-Qur’an dan as-sunnah. Yang menyukai Allah dan Rasul-Nya melewati cintanya ke dunia. Bahkan juga melewati cintanya pada diri kita, dan jadikan syahid sebagai mimpinya.”
“Tetapi untuk menghancurkan umat Islam, mudah. Keringkan dulu imannya. Jauhkan mereka dari Allah, dari Rasulullah. Jauhkan mereka dari Al-Qur’an dan as-sunnah. Jauhkan mereka dari masjid, dari majelis-majelis taklim. Muslim yang jauh dari Allah, dari sunnah, jauh dari Al-Qur’an, jauh dari shalat, jauh dari majelis-majelis taklim adalah ibarat ikan yang menggelepar di kolam kering dan dengan mudah akan bisa dikalahkan.”
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Kita tidak tahu apakah yang diucapkan Churchill ini sudah terjadi saat ini. Umat Islam jumlahnya cukup banyak, di dunia kurang lebih 1,5 miliar. Di Indonesia ini kurang lebih 200 juta. Tetapi jumlah yang banyak tidak diimbangi dengan kualitas umat yang bagus. Jumlah yang banyak, hanya sedikit yang mengamalkan ajaran-ajaran agamanya dengan baik.
Bahkan Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wasallam pernah bersabda:
سَيَأْتِيَ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لا يَبْقَى مِنَ الإِسْلامِ إِلا اسْمُهُ , وَلا مِنَ الْقُرْآنِ إِلا رَسْمُهُ
Artinya: Kelak akan datang satu zaman, di mana tidak tersisa Islam kecuali hanya namanya.
Artinya umat Islam yang banyak, tapi mereka lemah. Lemah di bidang ekonomi, politik, budaya, dan di bidang lain. Wa la min Al-Qur’an illa rasmuhu, dan Al-Qur’an hanya sekadar menjadi bacaan tanpa pernah diamalkan.
Karena itu Rasulullah mengibaratkan umat Islam ini ibarat sajian yang siap dikonsumsi oleh beberapa orang yang mengitarinya. Beberapa teman dekat menanyakan: Apa karena jumlah kami yang sedikit di saat itu, ya rasul? Rasulullah menjawab: Malah jumlahmu banyak, tapi mereka dihinggapi penyakit wahn. Beberapa teman dekat menanyakan: Apa penyakit wahn itu, rasulullah? Penyakit wahn itu hubbu al-dunya wa karahiyatu al-maut. Menyukai dunia dan takut mati.
Karena itu umat Islam yang kurang kuat di bagian ekonomi, di bagian apa saja, sementara ekonomi terkuasai oleh beberapa orang non muslim selanjutnya ini jadi suatu hal yang digunakan. Tidak cuma beberapa orang awamnya, beberapa orang alimnya juga berebutan dunia. Apa yang mereka perlukan, diberi dana tuntutan hidupnya, diberi kedudukan. Jadilah mereka manut dan nurut ke yang memberikannya. Mereka tak lagi takut ke Allah.
الْيَوْمَ يَئِسَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِن دِينِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِ
Artinya: Pada hari ini orang kafir itu berputus asa atas agamamu. Maka jangan takut kepada mereka, tapi takutlah kepadaKu. Takutlah kepada Allah.
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Mencari orang yang takut kepada Allah sekarang ini susah. Kalau kita tidak takut kepada Allah, bagaimana Allah akan menolong kita? Padahal kita adalah kaum yang lemah. Dan Allah akan menolong kita sebagaimana menolong umat Islam ketika perang Badar. Sebagaimana disebutkan dalam surat Ali Imran ayat 123:
وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّهُ بِبَدْرٍ وَأَنْتُمْ أَذِلَّةٌ ۖ فَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya: Dan sungguh Allah telah menolong kamu pada perang Badar padahal kamu adalah orang-orang yang lemah. Maka bertakwalah kepada Allah agar kamu menjadi orang-orang bersyukur.
Bagaimana Allah akan menolong kita, jika kita tidak takut kepada Allah dan jauh dari Dia. Yang banyak saat ini adalah umat Islam yang takut akan kehilangan dunia dan jabatan. Maka, hendaknya kita menjadi muslim yang kuat. Karena muslim yang dha’if atau lemah itu yang lebih mencintai (dunia). Oleh sebab itu, umat Islam dianjurkan untuk tidak memiliki sifat lemah.
وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
Artinya: Janganlah kamu bersikap lemah, janganlah pula bersedih. Padahal kamu lebih tinggi derajatnya seandainya kamu adalah orang-orang yang beriman.
Tetapi ketika iman sudah kering dalam diri, maka kita akan bersikap lemah terhadap musuh-musuh kita. Memperjuangkan kebenaran dan keadilan itu bukan hal gampang, tapi membutuhkan proses yang tidak mudah. Semoga Indonesia ini dilimpahi pemimpin-pemimpin jujur, amanah, dan mampu merawat Indonesia ini menjadi baldatun thayyibun wa rabbun ghafur, aman dan damai sejahtera dan senantiasa mendapatkan ampunan dari Allah Subhanahu Wa Taala. Semoga bermanfaat khususnya bagi diri saya sendiri dan umumnya bagi para jamaah.
إِنَّ أَحْسَنَ الْكَلَامِ كَلَامُ اللهِ الْمَلِكِ الْمَنَّانِ وَبِالْقَوْلِ يَهْتَدُ الْمُرْتَضُوْنَ . مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ وَمَنْ أَسآءَ فَعَلَيْهَا وَمَا رَبُّكَ بِظَلَّامٍ لِلْعَبِيْدِ . بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأٓيَةِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِوَتَقَبَّلَ اللهُ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَاسْتَغْفِرُوْا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِي إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، اللهُمَّ أَعِزِّ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَائَكَ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنِ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خَآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَالْمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ