PORTALISLAM.CO.ID – Bandung, Portal Islam Jawa Barat
Presiden Joko Widodo menyongsong baik serangkaian aktivitas Harlah Satu Era Nahdlatul Ulama. Hal itu disingkap langsung oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya sebentar sesudah berjumpa dengan Presiden Jokowi di Istana Negara pada Kami (22/9/2022).
Gus Yahya menambah, Presiden Jokowi bahkan juga mengatakan siap untuk mendatangi beberapa serangkaian aktivitas Harlah 1 Era NU yang diadakan oleh PBNU yang pucuknya akan diadakan pada 7 Februari 2023 kedepan. Tidak kecuali aktivitas Religiuson Twenty atau R20 sebagai sisi tidak dipisahkan dari serangkaian aktivitas Harlah 1 Era NU.
“Kami meminta ke Pak Presiden supaya sudi memberi instruksi dan buka dengan cara resmi komunitas R20 itu yang itu akan menjadi satu diantara dari beberapa beberapa kegiatan ke arah pucuk peringatan satu era NU,” ungkapkan Gus Yahya diambil NU Online, Kamis (22/9/20222).
Di kesempatan itu, Gus Yahya ikut mengundang Presiden Jokowi yang sah akan buka aktivitas R20 yang direncanakan akan diadakan pada 2-3 November 2022 di Bali. Sebuah aktivitas bertaraf internasional yang diprakarsai oleh PBNU, lebih detil Ketua umum PBNU Gus Yahya yang diperkirakan akan menghadapkan beberapa pemuka agama punya pengaruh di dunia.
“Alhamdulillah Pak Presiden benar-benar menyongsong baik khusus untuk R20 beliau pastikan akan datang memberi instruksi dan buka dengan cara resmi komunitas itu. Presiden sudi datang dalam hajatan satu era NU pada Februari kedepan,” jelas ia.
“Presiden menghargai serangkaian beberapa kegiatan yang hendak terlaksana pada pucuk satu era NU, kelak. Dan memiliki komitmen ajak pemerintahan untuk memberikan dukungan acara besar NU itu,” tambah Gus Yahya.
Dalam tatap muka itu nanti akan mengulas beberapa desas-desus keagamaan kontemporer yang keinginannya ialah menetralkan perselisihan antara umat beragama di dunia.
Kehadiran Gus Yahya ke Istana Merdeka ikut ditemani panitia 1 Era NU. Diantaranya Ketua Streering Committee 1 Era NU, Erick Thohir, Ketua Organizing Committee Ning Yenni Top, Ketua PBNU Amin Said Husni dan Ketua Lakpesdam PBNU Gus Ulil Abshar Abdalla