PORTALISLAM.CO.ID – Sepanjang perjalanan di tengah gurun Saudi, para musafir diingatkan agar selalu berdzikir kepada Allah dengan berbagai papan tulisan.
Sejauh perjalanan di tengah-tengah gurun, beberapa musafir diingatkan supaya selalu berzikir ke Allah.
Banyak tulisan-tulisan yang menyengaja terpasang oleh pemerintahan sebagai pengingat seperti istighfar, tasbih, takbir, tahmid, sampai sholawat.
Safar, yang kata Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ialah setengah dari siksa, benar-benar berasa saat lakukan perjalanan darat di tengah-tengah gurun.
Perjalanan dari Riyadh ke Mekkah, dari Mekkah ke Madinah, dan dari Madinah ke Riyadh, tempuh jarak sekitaran 2400 km.
Saat pedal gas diinjak, benar-benar kita harus bertawakkal ke Allah. Kanan dan kiri jalan cuma ada pasir dan batu-batuan. Siang hari cuaca benar-benar panas. Malam hari situasi gelap pekat.
Jalur Madinah-Riyadh cukup ektstrim, selainnya banyak tempat badai debu dan jalanan menanjak-berkelok, rest tempat yang sedikit. Kemungkinan jarak sekitaran 200 km baru mendapati rest tempat.
Dalam sebuah hadits, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda jika salah satunya doa mustajab ialah yang dia dipanjatkan dengan seorang musafir.
Dalam hadits lain disebut jika musafir yang doanya diwujudkan ialah yang tidak makan, minum, dan menggunakan suatu hal dari barang yang haram.
Karena sangat beratnya medan dan perjalanan, Allah beri kelebihan untuk beberapa orang yang safar ini.
Apa yang sudah dilakukan oleh faksi kementrian transportasi Saudi yang memasangkan plang pengingat zikir ke Allah, ialah benar-benar tepat.
Safar ialah waktu zikir, doa, dan taubat ke Allah. Mudah-mudahan Allah ampuni dosa-dosa kita semua. Amin.
Photo: Plang berisi tulisan istighfar dalam jalur perjalanan Madinah-Riyadh.
(Budi Marta Saudin)
