PORTALISLAM.CO.ID – Setelah mengumumkan kenaikan harga Pertalite dan solar cukup besar, Jokowi kini menghadapi prospek presidency yang gloomy.
Sesudah umumkan peningkatan harga Pertalite dan solar lumayan besar, Jokowi sekarang hadapi prospect presidency yang gloomy. Awalnya kemungkinan tak pernah dipikirkan oleh Jokowi, sesudah berkali kali membuat peraturan yang relatif berjalan lancar. Riak reaksi cuma jalan sekian hari dan rakyat ahirnya berserah:
- Karena kasus Sambo, dampaknya pemerintahan alami kritis keyakinan serius dari luar atau dalam badan lembaga sangat membahayakan dalam riwayat Indonesia kekinian ini. Jokowi sekarang hadapi prospect presidency yang gloomy. Ini terjadi sebelumnya setelah instrument kekuasaan paling kuatnya, yakni POLRI, sekarang ini roboh amburadul.
- Langit negeri ini segera gelap saat rakyat harus menanggung berat hidup semakin berat karena harga-harga keperluan primer naik sampai 12%. Banyaknya orang miskin negeri ini oleh Bank Dunia disampaikan hampir setengahnya.
- Presiden cuma dapat bertahan dengan berapologi, argumen APBN bobol bila bantuan BBM tidak dikurangkan, Jokowi untuk beberapa kalinya nekad meningkatkan harga BBM dengan anggapan akan sukses merayu warga dengan BLT dan beragam Kartu Pandai, Kartu Sehat. Semua ialah dusta yang diulangi ulangi, salah penghitungan semua akan amburadul dr sukses dusta awalnya.
- Ini kali kemungkinan Jokowi akan mau tak mau keluarkan Kartu Sabar. Tetapi sekarang baik rakyat kecil, mahasiswa atau pekerja, apa lagi emak-emak dan beberapa pensiunan sipil atau tentara makin tercekik harga-harga yang melambung tinggi. Pengendara OJOL ketekan. Tidak di gubris kembali oleh rakyatnya.
- Peta kemampuan sekarang ini, akan mengulang-ulang riwayat akan bertopang pada kemampuan TNI dan Umat Islam. Saat bersama negara sedang taruhan dengan serangan kemampuan global. Stres global akan lemahkan oligarki yang sekarang mencekram Indonesia. Parpol sekarang ini sedang usaha keras untuk menjaga memonopolinya atas politik lokal, akan rontok.
- Kemampuan kekuasaan dan partai politik sekarang ini masih memercayakan logistik yang disuplai oleh beberapa taipan, sementara elite partai politik banyak dirawat jalan oleh KPK. Akan blingsatan seperti anak kehilangan induknya.
Sekarang mahasiswa sebagai kemampuan kepribadian sudah kembali bangkit dari tidur panjang mereka. Keadaan ini akan munculkan tiga scenario yang hendak terjadi:
Pertama : China sedang terjadi pelemahan ekonomi, uang yang dipinjamkan ke luar negeri harus diambil kembali (minimum pengutang harus bayar on time). China memahami Indonesia akan sempoyong.
Jokowi akan jatuh karena dihajar kritis lokal dan penekanan stres global, siapa yang hendak mengambil status seterusnya harus memperoleh support dari TNI, Umat Islam dan kemampuan AS dan sekutunya.
Waktu itu harus dibuat cabinet baru yang disokong rakyat terutamanya Umat Islam. Harus sanggup keluarkan dekrit kembali lagi ke UUD 45 asli, bubarkan DPR / MPR, KPK, MK, mengeluarkan semua tahanan politik yang sejauh ini di ditunjuk menantang dan bersimpangan dengan penguasa. Semua mutlak harus ada support full dari Umat Islam, jika persyaratan ini tidak tercukupi kondisi akan semakin kacau-balau.
Ke-2 : Jokowi tetap dapat bertahan sampai 2024, dengan mau tak mau, tekad ekstensi dan atau kemauan tiga masa psikis atau mungkin tidak akan diwujudkan. Dapat bertahan karena sekalinya POLRI menurun, dan tidak berhasil direformasi masih tetap jadi instrument simpatisan Jokowi dengan back up Oligarki. Umat Muslim tetap ketekan, POLRI masih tetap beringas, sementara TNI semakin kehilangan jati dianya.
Ke-3 , TNI sukses bangun merampas jiwa Sapta Marganya, ambil hati rakyat, khususnya ummat Islam, disokong banyak parpol sekalian menggerakkan reformasi keseluruhan atas POLRI. Dengan support AS, TNI akan sukses dengan jaga jarak dengan Presiden yang sejauh ini terlampau dekat sama POLRI dan China.
Jokowi akan jatuh saat sebelum 2024 terkecuali menampung inspirasi rakyat yang menginginkan kembali lagi ke UUD 45 dokumen asli. Oligarki simpatisan Jokowi akan rengat dan terus menurun karena turut terserang stres ekonomi / politik global yang berbeda akan menimpa perubahan politik lokal di Indonesia. Keadaan semacam ini ditegaskan TNI akan menampung beberapa pimpinan dan figur nasional yang setia utuh dengan napas dasar Pancasila dan UUD 45 asli.
Karena TNI tidak mempunyai adat kup untuk mengambil pindah kekuasaan tapi cuma akan mempertahankan negara lihat sama sesuai arwah dan tujuan negara sama sesuai pembukaan UUD 45 asli. Kondisi ini terjadi karena urus negara yang telah simpan dari pakemnya UUD 45 asli dengan segal risikonya.
Ke-3 pilihan di atas kesempatannya sama besar, dan mana yang hendak terjadi terpulang kembali ke pergerakan people oleh rakyat bersama beberapa mahasiswa yang dan terus akan berjalan sekarang ini. Pemasti berada di TNI bersama Umat Islam dan terlibat AS, riwayat peralihan politik dalam negeri akan terulang lagi.
Kata lain determinasi umat Muslim untuk berjihad fii sabillah dan TNI untuk ambil peranan peralihan yang semakin besar akan tentukan scenario mana yang hendak bentuk. Penjabaran dari salah satunya mahasiswa tersebut dengan ditolong ceritanya dan tambahan gagasan dan opini dari kawan-kawan pengkajian / dialog, tersusunlah cerita yang sekarang ini dapat kita baca bersama sama.
Oleh: Sutoyo Abadi (Koordinator Kajian Politik Merah Putih)